IMG-20230712-WA0072
Dunia yang aneh

Dunia yang Aneh

Oleh:Rizqy Aulia Rahma

Hai aku Adelia umurku 12 tahun , Aku 3 bersaudara, anak pertama itu Aregi panggil aja Egi, lalu anak kedua Arfimansya panggil aja Arfi, dan yang terakhir aku. Aku sekolah di MTsN kelas 7. Hobiku membuat cerita, aku suka sekali membaca, menulis cerita, dan menggambar. Ayahku berkerja menjadi tentara, Ibuku bekerja sebagai dokter, abang Egi masih kuliah semester 4, lalu abang Arfi masih kelas 11 SMAN .

“ Hai Amelia, sekarang waktunya ujian harian ya, aku lupa belajar kemarin karena ke asyik kan main game…. (Amelia adalah sahabatku di sekolah), kamu sih kebiasaan main game melulu.” Kata Amelia dengan wajah sedikit mengerut. “ Kalau gitu ayo buruan keburu Ibu guru datang. “ Ucapku dengan panik. 

Setelah kami belajar Ibu guru pun datang dan ujian harian berjalan dengan lancar walaupun agak susah sih hehe.. 

“ Yeyy aku dapat nilai 97 !, Kamu dapat nilai berapa Amelia? “ tanyaku. “ Aku dapat nilai 100, kan aku pintar”, Ucapnya dengan bangga, itu membuatku sedikit kesal sih, tapi tidak apa- apa lah yang penting kita sama sama dapat nilai bagus. 

 Hahh…

“ Kau kenapa del?” tanya Amel. “ Abangku bertengkar lagi..” Abangku bertengkar karena masalah siapa yang akan mengantarku .. Ooh karena itu… Trus kamu tadi di antar siapa? Aku tadi diantar ayahku karena abang lagi- lagi bertengkar karena ingin mengantarku. 

Abang – abangku emang selalu bertengkar tentang aku. Mereka sering memperebutkan ingin kuperhatikan. Seperti dua minggu yang lalu tepat di Ultahku, abang – abangku memberi hadiah. Mereka bersaing memberi kotak besar- besar, dan berebut duluan membuat aku tertindih kado, dan berakhir tertawa terbahak- bahak. Namun karena aku adik perempuan mereka satu satunya dan itu membuatku pusing setiap hari, tapi aku atau mereka begitu karena menyayangiku. 

Saat aku berjalan jalan di sebuah taman bersama keluargaku aku menemukan sebuah liontin berwarna biru saphire yang sangat indah di sekitar tumpukkan daun kering. 

 Waahh… Liontinnya indah sekali… Ini liontin milik siapa? Gumamku. Karena tidak ada yang mencarinya aku mengambilnya, lalu saat aku pulang ke rumah tiba tiba liontin itu terbang ke arah kamarku lalu penempel ke dinding. Kenapa tiba tiba liontinnya bisa terbang begitu ya?? ….. 

 

Lalu tiba tiba liontin itu mengeluarkan cahaya setelah itu dinding kamarku sebagian berubah menjadi pintu rahasia. kenapa ada pintu lain di sini dan bagaimana bisa liontin biasa bisa seperti itu…!? Aku melihat dengan rasa panik. Aku ingin berteriak tapi suaraku tidak bisa keluar dari mulutku bahkan aku tidak bisa bergerak. Setelah itu pintunya terbuka secara perlahan dan tanpa kusadari aku memasuki pintu itu. 

 Waaaahh tempat apa ini !!? Kenapa bisa tempat ini bisa ada di kamarku.!? Lalu ada seseorang datang menghampiriku. Dia memiliki sayap yang sangat indah, rambut berwarna putih seperti sutra, mata merah seperti kristal. Aku sangat terkejut melihatnya. -siapa kamu..!? Sstt… diamlah jangan berisik.” kata dia. Siapa kamu dan kenapa aku ada di tempat ini? Pertanyaanku dengan terbata – bata. 

“ Aku Azabelia kamu dapat memanggilku lia. aku putri peri di Kerajaan peri. Ini adalah dunia peri Lalu apa yang kamu lakukan di sini bukankah manusia biasa tidak bisa masuk ke sini ? “ kata dia.

Aku menceritakan apa yang terjadi dan aku tiba- tiba takut tidak bisa pulang. “ Apakah kamu tau jalan untuk pulang? aku saat ini tersesat…. “ kataku pada Azabelia.

“ Tidak masalah , aku bisa menunjukkan jalan untuk kembali ke rumahmu tapi aku membutuhkan bantuanmu Lia. “ lanjut dia. Aku kebingungan dengan ucapan – ucapannya.  

Aku menghela nafas lega. Kami pun memulai perjalanan supaya tidak menghambat waktu. Dalam perjalanan kami menemukan sesuatu di sana yaitu seekor kelinci yang membawa payung. Aku berkenalan dengan kelinci Lalu aku bertanya kenapa kelinci itu membawa payung ke mana mana. 

“ Halo Halo Halo, namaku Pierto, lalu siapa namamu..? “

Hai Pie’rto namaku Adelia. Oh iya Pierto kenapa kamu membawa payung ke mana mana? Emang ada apa? Nanti saat awan berubah menjadi hijau akan tur hujan ajaib yang akan melelehkan semuanya dan payung ini adalah penyelamatnya. Emang payung itu ada apa? Payung ini dapat melindungi kita dari hujan ajaib. Oooh begitu. Adelia sebaiknya kamu membawa payung ini juga untuk berjaga jaga. “ lalu . Pierto pergi aku dan lia melanjutkan perjalanan. Beberapa lama kemudian setelah kami berjalan aku dan lia menemukan seseorang di seberang sungai. Mereka meronta – ronta minta tolomg. Suara itu tidak asing di telingaku. Aku tercengang , ternyata suara Abang – abangku. Aku menangis minta tolong untuk segera ke ujung jalan itu untuk menolong Abang – abangku. 

“ Azebelia… ayo kita seberangi sungai itu ! “ Abangku minta tolong. “ kataku lagi.

“ Tenang, segera kita bawa payung ini untuk menyeberangisungai itu.” perintahnya.

Segera aku buka dan tiba – tiba aku dan Azebelia terbang melewati sungai yang lebar itu. Tubuhku melayang – layang , ringan dalam sekejab. Mataku terpejam karena ketakutan. Azebelia tersenyum melihat ulahku, dan tanganku berpegangan erat di baju Azebelia.

Sesampai di dekat tempat Abang – abangku, tak kusangka keluarlah makhluk besar dan seram mendekati aku dan Azebelia. Makhluk itu adalah Garimau yaitu hewan yang berbahaya. “ Ambil kuncinya Bang…. ambil , cepat !, perintah Azebelia pada Abangku, menirukan panggilanku pada abangku.

“ Bang Egi…..rebut kuncinya !, jangan takut “ pintaku pada Bang Egi. Tapi Bang Egi tangannya dipegang makhluk itu. “ Tolong aku ,Dik.. tolong..” Abangku meronta ingin lepas dari makhluk itu. Garimau itu membawa kunci yang selama ini dicari Azebelia. Abang Arfi berusaha merebut kinci itu sambil meronta – ronta berusaha lepas dari tangan makhluk bahaya itu.

Dengan payung itu Azebelia terbang menarik Abang- abangku. Alhamdulillah bisa terlepas dan Abang Egi menarik kunci itu. Segera Azebelia menerima kunci itu, dan kami berempat terbang bersama payung ajaib itu. 

 “Terima kasih ya abang abang, Lia, “ ucap Azebelia. Belum melintasi sungai itu karena masih melayang – layang , tiba – tiba kakiku ditarik oleh Garimau. Aku menjerit sejadi – jadinya , meronta minta tolong…” Bang Egi….Bang Arfi… tolong..tolong..” sambil menangis sekencang – kencangnya. Ternyata kakiku dipegang ibuku…” Lia..Lia..bangun Nak .. kamu ngelindur…” kata ibuku yang sudah memijit – mijit kakiku. YaaAlloh, aku bermimpi. Aku langsung memeluk ibuku yang berusaha meredam ketakutanku. Sambil mengusap rambutku, Beliau bergumam, “ makanya kalau mau tidur berdoa “ kata ibuku. Aku terdiam dan masih membayangkan melayang di atas sungai bersama Azebelia. 

TAMAT

    

 

 

 

Garimau? Iya garimau adalah hewan yang sangat besar dan berbahaya, jadi kita harus berlindung supaya tidak di serang oleh garimau. Oh iya, jom jom apakah kamu tau di mana tempatnya sang mulia? Tanya Lia. Oh tentu saja aku tau putri Lia, aku bisa memandu kalian untuk pergi ke tempat sang mulia. Beberapa saat kemudian garimau tiba tiba datang di hadapan kita. Awas ada garimau!! A-apakah itu garimau!? Aku berteriak kepanikan. Iya benar!! Jom jom lagsung mengeluarkan asap gelembungnya dari kantong lalu tiba tiba garimau itu kebingungan seperti kita tiba tiba tidak ada. Dan benar saja asap gelembung itu membuat kita menjadi menghilang dan dapat melewati garimau dengan mudah. Dan beberapa saat kemudian kita pun sampai di tempat sang mulia. Waah, apakah ini tempat sang mulia. Benar ini adalah istana sang mulia. Istana sang mulia sangat besar ya. Tentu saja, karena sang mulia adalah penguasa di sini. Setelah itu jom jom pon pergi meninggalkan kita. Kita pun masuk ke dalam istana untuk bertemu sang mulia. Dan setelah kita masuk kami pun pergi ke hadapan sang mulia. Selamat pagi sang mulia, aku dan lia mengucapkannya bersamaan. Ada apa kalian datang jauh jauh kesini, kata sang mulia. (Lia pun menjelaskan apa saja yang terjadi padaku). Oh begitu, jadi kalian membutuhkan kunci MAHO NO KAGI. 

Iya sang mulia. Jawab Lia. Baiklah demi kebaikannya aku akan meminjamkan kunci maho no kagi. Terima kasih sang mulia. Ucap Lia. Setelah itu kita lagsung pergi ke pintu gerbang manusia di dekat istana untuk mengembalikanku ke tempat asal ku. Lia pun membuka pintunya lalu aku memasuki pintu gerbang manusia sambil mengucapkan perpisahan. Selamat tinggal, semunya aku pasti tidak akan melupakan kalian, semoga kalian sehat selalu ya… Mereka semua bersorak sembari berkata “salamat tinggal Adelia“ Saat memasuki pintu itu aku tiba tiba ada di kamarku, aku berlari menuju ke keluargaku dan melepaskan kerinduanku saat aku berasa di dunia peri. 

 

  1.                   ~ TAMAT~

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Program Literasi Sekolah

 1. Membaca Nadhom asmaul husnah sebelum KBM 2. Madrasatul Quran 30 menit sebelum KBM 3. Menulis buku untuk guru dan siswa  4. Perpustakaan kelas,  5. Perpustakaan digital 6. Membuat mading madrasah 7. Membuat majalah madrasah 8. Membuat pojok baca  9. Mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2022, 2023 10. Menulis melalui web literasi madrasah

Baca selengkapnya...

Prestasi Literasi Sekolah

 1. Menerbitkan buku karya siswa  2. Menerbitkan buku karya guru 3. Menerbitkan majalah madrasah 4. Juara lomba membaca Puisi 5. JUARA 1 LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Tk. MTs. Se kabupaten 6. JUARA FAVORIT LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Se kabupaten 7. Juara 2 lomba media pembelajaran Tk. Kabupaten 8. Juara 1 Lomba WEB Literasi Sekolah Tk. 

Baca selengkapnya...